Hari
yang kunanti. Pertandingan futsal melawan sekolahku dulu.
''Aku
harus bikin sekolah bangga''.
"Neo,
semangaaaat ganteng" teriak temanku siska. Dia yang menganggapku sebagai
wanita tampan. Rambut pendek, style hampir cowok banget, dan semua hampir serba
cowok.
''Oke
kaaaaa'' timpalku.
Saat aku sedang bersiap dengan team futsalku, ku lihat sosok orang yang aku kira aku pernah bertemu dengannya.
Orang
itu melemparkan senyuman padaku. Senyum yang manis, tampan, dan dia sama-sama
anak futsal.
Permainan dimulai. Bola dari tim lawan dan tim ku harus sigap dan bertahan dengan pola pertahanan yang sudah dijelaskan oleh pak Wilson.
Dan
yeeeeeeaaaaaay, tim ku berhasil memasukkan bola ke gawang lawan. Sorak teriakan
teman-teman yang menonton pertandingan futsal pun semakin riuh.
Hingga akhirnya wasit meniupkan peluit sebagai tanda permainan berakhir. Dan pastinya dimenangkan oleh tim futsalku.
Cowok yang tadi ku perhatikan mengampiriku.
"hebat
Neo. Selamat ya. Akhirnya aku bisa lihat kamu bermain dan itu melawan tim ku''
ucapnya.
Ternyata
itu Nathan. Aku tak menyangka.
"lho,
kamu Nathan kan? Kamu anak sma bina pertiwi?''
"iya,
kenapa?''
"dulu
ku sekolah disana waktu kelas X, kenaikan kelas aku pindah. Tapi ko aku baru
lihat kamu? Baru tau kamu sekolah disana''
"aku
kan pindahan. Kelas XII aku pindah Neo. Thanks ya, keinginanku untuk lihat kamu
main sudah terpenuhi" ucapnya tersenyum.
"eh,
aku kesana dulu ya. Nanti jadi kan ketemu di cafe green?''
"tentu
saja. Aku tunggu''
Aku
pergi meninggalkannya ditepi lapangan. Aku berlari menghampiri teman-teman
kelas ku yang super rese.
"selamat Neo. Kamu hebat. Mau dong jadi pacarmu'' goda temanku, arini.
"hus,
aku masih normal kali. But thanks'' ucapku sambil tertawa.
"becanda
kali dia neo, eh ngomong-ngomong tadi ngobrol sama siapa? Tampan juga. Gebetan
ya?'' ucap siska.
"oh,
itu Nathan. Kita baru ketemu kemaren di cafe tempat nongkrongku. Tapi kayanya
aku suka deh sama dia. Kata ibu sih aku jatuh cinta pandang pertama'' jawabku.
"kamu
naksir cowo? Trimakasih ya tuhaaaaaan. Neo normal ternyata''
"apaan
sih? jangn bikin bete deh''
"becanda
neeeeee'' ucapnya sambil tertawa.
Berhubung hari itu khusus anak futsal adalah free class hukumnya, jadi aku memilih pulang lebih awal. Sengaja aku tak membawa si ninja sahabatku yang biasanya menemani ku pergi kemanapun. Hari ini ninjaku dipakai pamanku pergi. Ya mau tak mau ku harus meminjamkan dan pulang by angkot. INi yang tidak aku suka. Berlama-lama karna harus menunggu penumpang. Disaat aku berdiri didepan gerbang sekolah, tiba-tiba nathan datang menghampiri.
"aku sengaja nunggu kamu. Yuk pulang bareng. Ke cafe dulu kan?''
"terserah
deh kemana aja. Aku ngikut aja'' ucapku dengan senyum yang aku rasa adalah
senyum paling manis.
Hari itu setelah pertandingan aku habiskan waktuku bersama Nathan. Kita pergi berkeliling kota dan tak tau kita akan menuju kemana sebenarnya. Ini adalah moment yang harus diabadikan dan kucatat dalam diary.
"sebenernya kita mau kemana sih?"
"aku
gak tau mau kemana. kamu mau kemana?''
''lho
kok nanya balik, kita jalan hampir seharian tapi kita gak tau mau kemana.
Nathan aneh deh"
"hehe
aku cuma ingin habiskan waktu bareng kamu Neo, Aku pengen bareng kamu''
''lhoooo
kok gitu?"
"engga
deh. kita ke caffe aja ya"
Aku
hanya mengangguk dan tersenyum mengisyaratkan aku setuju. Dan sesungguhnya aku
juga bahagia, habiskan hari ini bersama Nathan. Aku pikir ini cinta. Ya, Cinta
seperti yang selalu mereka bilang.
Kita tiba di caffe dan seperti biasa Koh Lio menyiapkan minuman favorit kami. dan kami selalu duduk di tempat yang sama, sudut ruangan pinggir jendela.
"Aku
suka photografhy. kamu suka gak?" tanya Nathan sambil mengeluarkan kamera
dari dalam tasnya.
''Aku
tidak bisa motret, makanya aku lebih suka dipotret. tapi muka jelek begini mana
bagus dipotret yak''
"kamu
cantik, manis, dan foto genik" ucapnya lagi sembari memotretku tanpa ijin.
''kamu
ko motret sih, kan jelek''
"cantik
tuh...."
Koh Lio menghampiri kami dan memberikan minuman pesanan kami.
"selamat
dinikmati... awet-awet ya hubungan kalian"
aku
tertawa kecil mendengar ucapan koh lio.
"koh
ada-ada aja deh, trimakasih ya koh'' ucapku sambil melemparkan senyum.
Koh Lio pergi dan aku mulai menikmati coklat panas yang ku pesan.
"Aku
cinta kamu Neo"
hampir
aku semburkan coklat yang ada didalam mulutku.Kaget, ya aku terkejut.
"apa
apa? coba di ulang!"
"Aku
cinta kamu, kamu mau ga jadi pacar ku?"
"Tapi
kaaaan...."
"Tapi
apa? apa kamu punya perasaan yang sama dengan ku?"
"sbenernya
siiiih..."
ku
Lihat wajah Nathan yang tegang dan seperti yang ingin segera tau apa jawabanku.
"Sebenernya
aku suka kamu dari dulu pertama ketemu. dan ternyata kamu punya rasa yang sama
hingga akhirnya kamu ungkapkan. rasanya bahaaaaaagiiiia, Tapi..."
"tapi
apa Neo? bukankah kita punya rasa yang sama?"
"Tapi
aku ga punya alasan untuk menolak. Aku mau"
terlihat
rona bahagia di wajah Nathan dan aku bahagia melihatnya.
Ini
Cinta pertama dan Caffe Green tongkronganku menjadi saksi awal kisah asmara
kita.
-the end-